Blogger February 2014 - suryahandayana
YAKIN & BERMANFAAT

Tuesday 4 February 2014

Alang Alang (Imperata cylindrica (L.)Beauv.)

Perawakan: herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder; daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap. EFEK BIOLOGI dan FARMAKOLOGI Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kgBB berefek antipiretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati. Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN: Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT: Sebagai peluruh air seni:
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.
Demam karena buang air kecil berdarah:
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.
"Zwartwaterkoorts" (Bld): Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.
Komposisi :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn.)


Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.

Nama Lokal
Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, morbili; Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim, Bisul; Bengkak disengat lipan/lebah, Gigitan ular bisa, Rambut rontok;

Pemanfaatan :
1. Asma
Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Cara mrnggunakan: diminum 2 kali sehari

2. Batuk Kering
Bahan: 3 polong buah asam jawa, ½ genggam daun saga
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air, sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
3. Demam
Bahan: 1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya;
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan ½ liter air sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

4. Sakit Panas
Bahan: 2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam secukupnya
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring, Cara menggunakan: diminum biasa Catatan: bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini

5. Reumatik
Bahan: 1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu = jawa)
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit

6. Sakit perut
a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata, Cara menggunakan: digunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut
b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring, Cara menggunakan: diminum biasa

7. Morbili
Bahan: 1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata, Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi penderita morbili

8. Alergi/Biduren (Jawa)
Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya, ¼ sendok kapur sirih.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring, Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

9. Sariawan
Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring, Cara menggunakan: diminum biasa

10. Luka baru
Bahan: daun asam jawa secukupnya
Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat, Cara menggunakan: ditempelkan pada luka

11. Luka borok
Bahan: beberapa biji asam jawa (klungsu = jawa), Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka, kemudian diperban

12. Eksim dan Bisul
Bahan: 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom = jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit

13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Bahan: 3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya, Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus, Cara menggunakan: bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih,kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa tersebut.

14. Mencegah rambut rontok
Bahan: beberapa biji asam jawa, Cara menggunakan: sebelum keramas dengan shampo, kepala
dimasase terlebih dahulu dengan

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert. Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal per 100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100 gram, hidrat arang 62,5 gram per 100 gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, fosfor 113 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per 100 gram, vitamin A 30 SI per 100 gram, vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.